Senja di hari minggu tampak seorang pria
sedang duduk dibangku taman yang menghadap pantai indah di Suva.
Pemandangan pantai yang indah dan terbentang hamparan lautan luas yang
membuatnya merenung. Pria tersebut sangat menikmati hingga terbawa
kedalam hati dan pikirannya. Tiba-tiba datanglah seorang wanita cantik
nan seksi mendekati pria tersebut.
” Maaf, pak. Apakah bangku ini kosong ? “
Terkesiap pria tersebut mendengar perkataan lembut seorang wanita.
” oh oh boleh… silahkan tapi ini cukup untuk kita berdua “
” Ya tidak apa-apa. Saya pun hanya ingin
duduk sebentar. Karena semua bangku di taman ini penuh. Tampaknya
orang-orang mengerti kalau senja ini memang indah. Lihat matahari
terbenam dengan manisnya. “
” Iya… “
Kemudian pria itu melanjutkan pandangannya ke lautan jauh dan tampak wajahnya berkaca-kaca.
” Apakah bapak sedang memikirkan sesuatu ? “
Kembali pria tersebut memperhatikan wanita di sebelahnya.
” ahh tidak. Saya hanya sedang menikmati hamparan laut yang indah itu “
” Hmmm hehehe … “
” Mengapa anda tertawa ? “
” Saya tidak tertawa hanya lucu saja melihat bapak “
” Apanya yang lucu ? Apakah saya seperti badut ? “
” Ah tidak… bukan itu maksud saya. Saya pernah mengalami apa yang bapak alami saat ini “
” Hah?? “
” Iya, saya pernah mengalaminya. Apa bapak sedang merindukan seseorang ? “
” Nanti dulu, saya sedang tidak ingin diramal. Apa maksud anda ? “
” Sudahlah Pak, tidak usah pura-pura. Saya tahu apa yang ada dipikiran bapak. Jujur saja siapa orangnya, Pak ? “
” Anda ini… apa tidak mendengar apa yang katakan barusan ?! “
” Ya saya mendengar dan merasakan kerinduan yang bapak alami. Saat ini saya sedang merindukan seseorang juga “
” Siapakah dia ? ” sergh pria tersebut.
” Hehehe bapak ini.. Dia itu anak saya. Satu-satunya anak laki-laki saya. Umurnya 8 tahun “
” Ohhh memangnya saat ini dimana anak itu berada ? “
” Jauh, Pak. Jauh sekali. Dia berada di Daratan Cina “
” Cina !!! Jauh sekali. Saya pikir berada di kota lain di Fiji “
” Tidak, Pak. Dia berada di Xinjian. Barat Laut Cina… “
” Wao jauh sekali… Anda disini sendiri ? Bekerja dimana ? “
” Sekarang malah bapak yang banyak bertanya. “
” Hehehe … “
” Saya tidak sendiri tapi bersama teman-teman dari daratan Cina. Saya kerja sebagai PSK dekat dengan taman ini. Itu tempatnya… “
” Situ ?! “
” Ya, sebentar lagi bapak akan melihat banyak wanita seperti saya dengan pakaian yang seksi “
” Eits nanti dulu, anda tidak ingin mengajak untuk melakukan prostitusi khan ? “
” Hahhaha bapak ini… Saya mengerti kok siapa bapak ? “
” Oh ya siapa nama anda ? “
” Panggil saja saya Ling “
” Saya Asman “
” Okay Asman, sebetulnya siapa yang Asman rindukan ? “
” Saya sedang merindukan seorang wanita. “
” Isteri atau anak ? “
” Bukan, saya masih lajang. Saya merindukan kekasih saya “
” Sudah pasti dan Asman selalu merindukannya setiap saat “
” Bagaimana Ling tahu ? “
” Asman, kamu orang baik. Asman pasti sayang, perhatian dan pengertian dengan keksih Asman. Wanita yang ada di HP itukah ? “
Betapa kagetnya Asman setelah mendengar ucapan Ling. Rupanya Ling dari awal memperhatikan dirinya.
” Hehehe, mengapa ? Kamu terkejut ya. Saya suka dengan pria seperti kamu. Hanya saja kamu bukanlah pria yang romantis. “
” Kok kamu tahu Ling ? “
” Dengan pekerjaanku saya mengerti semua watak laki-laki hehehehe “
” Sekali maaf Ling, bukan berarti kamu mau mengajak saya khan ? “
” Hahahah Asman. Saya barusan katakan apa ? Kamu pria yang baik dan sayang dengan pasanganmu “
” Hmm iya “
” Siapa namanya ? Yang pakai kerudung itu ? “
Asmanpun menunjukkan foto wanita kekasihnya yang ada di HP milikya.
” Kamu pria yang beruntung, Asman. Kekasihmu cantik dan muda sekali “
” Iya dia muda sekali. Perbedaan umurkamu jauh sekali “
” Itulah yang saya maksudkan dengan beruntung. Tapi kamu harus banyak bersabar, Asman “
” Maksudnya ? “
” Kekasihmu banyak disukai para pria,
banyak keinginan dalam hidupnya, cita-citanya tinggi sekali dan kalian
harus bisa saling perhatian. Jangan sampai kalian mengalami nasib
seperti saya “
” Maksudnya dengan nasib Ling ? “
” Pokoknya kamu beruntung, Asman hehehe “
” Iya, saya memang beruntung. Dialah
wanita yang saya cintai, cantik, dan yang terpenting dia muslimah yang
baik. Itulah mengapa saya pergi jauh sampai di sini. Bekerja keras demi
kebahagiaan kami berdua untuk membentuk keluarga yang bahagia kelak. “
Tiba-tiba rona wajah Ling berubah dan menangis tersedu-sedu
” Sungguh beruntung kekasih kamu karena
masih ada pria yang mencintainya. Kata-kata kamu tadi membuat saya
menangis… hiks hiks hiks… Saya jadi teringat dengan anak saya di
Xinjian. Dialah satu-satunya pria yang saya miliki. “
” Memangnya mengapa dengan bapaknya ? “
” Sudahlah Asman. Mengingatnya akan membuka luka lama dan penyesalan saya yang mendalam “
” Maaf maafkan saya. Tidak ada niat untuk mengetahui urusan pribadi Ling “
” Ah tidak apa-apa, Asman. Terima kasih
kamu sudah menemani saya di taman ini sehingga sedikit mengobati
kerinduan kepada buah hati saya yang tinggal jauh di sana. Saatnya
bekerja. Main-mainlah ke tempat kerja saya. Jangan takut dan alergi ya.
Saya tahu kamu pria yang baik. Ok, sampai berjumpa lagi. “
” Okay, terima kasih juga. Kapan-kapan kita berbagai cerita lagi ya “
” Okay !!! “
Asman hanya bisa memandang Ling dengan
perasaan haru. Walaupun pekerjaannya demikian dan keterpaksaan diri
untuk mengumbar nafsu para pria dengan pakaian nan seksi tetapi ada
kelembutan hati seorang ibu.
Tetapi jauh disana, berbeda dengan
bayangan Asman dan Ling, kekasih Asman yang dipuja-puji sedang asyik
bermasyuk ria bersama dengan teman-teman prianya di sebuah tempat yang
sebetulnya kurang layak bagi seorang muslimah. Itulah surga dunia dan
ternyata Asman bukanlah siapa-siapa karena berulang kali Asman menelpon
dan mengirimkan sms tidak dihiraukannya.
hanya sekedar kata-kata tanpa makna.
tak penting untuk disambut. cukup didiamkan, membuang masa kesenangan
diri. bagaikan angin lewat layaknya makhluk bernapas. penting
mendapatkan materi, tak perlu untuk dijawab. kepuasan diri lebih
berarti. saatnya menutup mata dan rasa. tersembul arah siapa butuh
siapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar